Dari Anas Malik, Rasulullah saw bersabda : ‘’ Dzikrullah yaitu satu bukti ada iman, bebas nifak serta benteng dari serangan setan dan api neraka “. (Al-Hadits)
Sebagai seseorang wanita muslimah terutama seseorang ibu yang tengah memiliki kandungan, pasti mulutnya tidak henti-hentinya mengagungkan kebesaran sang Khaliq yakni dengan cara berdzikir pada Allah swt. Hal semacam ini ditujukan agar anaknya nantinya terlahir prima serta jadi anak yang shaleh-shalehah.
Dzikir yaitu kegiatan sadar pada setiap saat atau setiap saat. Kegiatan ini satu yang harus untuk tiap-tiap beberapa orang mukmin, yang berpengaruh teguh pada tali agama Allah. Allah swt berfirman :
“ Hai beberapa orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebutkan nama) Allah, dzikir yang sebanyak mungkin. Serta bertasbihlah kepada-Nya di saat pagi serta petang “. (QS. Al-Ahzab : 41-42)
Rasulullah sempat juga bersabda :
“ Perumpamaan orang yang berdzikir pada Allah dengan yang tidak berdzikir itu seperti orang yang hidup dengan orang yang mati “.
Dalam Al-Waabilus-Shayyib, Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan sekitaran 80 manfaat dzikir, salah satunya :
1. Dzikir yaitu makanan pokok untuk hati serta ruh.
2. Dzikir bisa mengusir setan serta menundukkannya, juga jadikan kita diridhai serta di cintai Allah Ta’ala.
3. Dzikir juga menyingkirkan rasa sedih serta kegelisahan dari hati dan menghadirkan keceriaan.
4. Dzikir memberi sinar untuk hati serta muka, memberi baju kewibawaan serta keindahan.
5. Dzikir mengakibatkan seseorang hamba diingat oleh Allah Ta’ala, seperti firman-Nya :
“ Jadi ingatlah kepada-Ku, tentu saya akan ingat padamu “. (QS. Al-Baqarah : 152)
Oleh karenanya seseorang ibu muslimah baiknya memasukan aktivitas ini dalam agenda program pendidikan anak dalam kandungannya. Seperti kita kenali, cara dzikir tersebut bisa berbentuk dzikir dalam makna umum atau spesial.
Yang termasuk juga dzikir umum yakni aksi berbentuk kewaspadaan serta selalu mengingat kalau ia berstatus sebagai hamba Allah. Hingga tiap-tiap kegiatannya tidak ada lain terkecuali dedikasi diri pada Allah swt semata dalam keseluruhnya waktunya. Ia selalu menumbuhkan kesadaran untuk menumpukan semua hidupnya cuma pada Allah swt (tawakhal) serta menjauhi segalanya sebagai larangan-Nya dengan tidak bertindak yang menyimpang dari jalan Allah swt. Dengan kesadaran seperti ini, si ibu hamil akan berusaha keras untuk melibatkan anak dalam kandungannya dengan cara terus-terusan selama ia terbangun.
Sedang dzikir dengan cara spesial bermakna ia lakukan dzikir spesial seperti dengan lafadz spesial, tasbih, tahmid, takbir, tahlil, doa-doa istighatsah, istighfar, yang dapat dikerjakan setiap saat sesuai sama keadaan yang menyertainya. Cara lakukan dengan cara ini begitu mudah, yakni ketika sadar, ingat, serta berdzikir pada Allah swt, jangan sampai lupa untuk menyeka perut si ibu hamil sembari menyampaikan pada anak dalam kandungannya, “ Nak mari berdzikir... Suhanallah Wal Hamdulillah Wala ilahailallah Wallahu Akbar “. Atau membacakan kalimat-kalimat thayyibah yang lain sembari selalu melibatkan kegiatan dzikir itu dengan anak dalam kandungannya.
Tiap-tiap hentakan serta tarikan nafas sang ibu selalu di rasakan anak atau janin dalam kandungannya. Oleh karenanya, sebaiknya seseorang ibu selalu menggerakkan lidahnya untuk berdzikir. Jika lidah seseorang ibu tidak pernah berhenti dalam berdzikir jadi dengan cara automatis sang janin juga turut berdzikir. Bahkan juga janin yang semula rewel sepanjang dalam rahim sang ibu, jadi ia akan tenang sesudah dengarkan lantunan dzikir yang di katakan oleh sang ibu. Allah swt berfirman :
“ Ingatlah dengan dzikir (ingat) pada Allah, hatimu akan tentram “. (QS. Ar-Ra’du : 28)